Secara garis besar, outsourcing adalah praktik di mana perusahaan pengguna membuat kontrak perjanjian dengan penyedia layanan untuk melakukan pekerjaan tertentu, seperti cleaning service, IT Support, atau customer service.
Dengan tujuan untuk mengurangi biaya dan meningkatkan kinerja operasional perusahaan. Namun dalam konteks IT, outsourcing berarti perusahaan pengguna mengalihdayakan layanan IT kepada perusahaan eksternal yang lebih ahli.
Lantas, bagaimana cara memilih perusahaan vendor IT outsourcing dengan tepat? Yuk, baca artikel ini.
Apa itu IT Outsourcing
Sebelum tahu lebih jauh mengenai IT Outsourcing. Anda harus terlebih dahulu tahu mengenai pengertian Outsourcing.
Outsourcing adalah penggunaan tenaga kerja dari pihak ketiga untuk menjalankan pekerjaan di suatu perusahaan.
Awalnya praktik outsourcing itu dimulai sejak tahun 1970-an dan makin berkembang hingga saat ini dan semakin beragam pula jenis-jenis outsourcing, salah satunya adalah IT Outsourcing.
Umumnya, IT Outsourcing adalah menyalurkan tenaga kerja IT kepada perusahaan untuk menjalankan suatu tugas di bidang teknologi informasi. Lebih singkatnya IT Outsourcing adalah penyedia tenaga kerja di bidang teknologi informasi atau IT.
Di Indonesia sendiri, praktik IT Outsourcing sendiri biasanya disebut dengan alih daya tenaga IT. Pada umumnya, vendor atau penyedia tenaga kerja outsourcing akan menyediakan berbagai macam profesi IT Profesional yang dicari oleh perusahaan untuk menunjang proses bisnisnya, di antara lain:
- Full Stack Developer
- Back End Developer
- Front End Developer
- System Analyst
- Cloud Engineer
- Network Engineer
- Data Engineer
Ada banyak lho perusahaan besar yang berhasil menggunakan layanan IT Outsourcing untuk membantu perkembangan bisnisnya, di antaranya Google, WhatsApp, Microsoft, Alibaba, Slack.
Tips Memilih IT Outsourcing yang Tepat
Sebelum Anda memutuskan untuk menggunakan jasa konsultasi IT Outsourcing. Ada baiknya, Anda memperhatikan hal-hal berikut ini!
1. Memiliki tenaga ahli IT yang profesional
Anda perlu memastikan bahwa tenaga kerja yang ada di IT Outsourcing tersebut memiliki keahlian di bidangnya, memiliki pengalaman kerja yang cukup, dan bahkan memiliki sertifikasi untuk menunjang pekerjaannya.
Biasanya, tenaga IT yang mempunyai sertifikasi menunjukkan bahwa mereka memiliki kompetensi teknis yang dibutuhkan dalam bidang pekerjaan tertentu, misalnya pengembangan perangkat lunak, jaringan, dan keamanan. Tetapi, dengan adanya sertifikasi bukan menjadi syarat penting ya.
Sehingga dengan begitu, Anda akan lebih percaya dan aman untuk memberikan semua tugas IT kepada vendor.
2. Vendor mempunyai rekam jejak yang baik
Hal yang tidak kalah penting untuk Anda pertimbangkan ketika akan menggunakan layanan IT Outsourcing adalah melihat track record dari vendor tersebut misalnya dengan melihat client beserta testimoni yang mereka dapatkan, apakah baik atau buruk.
Adanya testimoni akan membuktikan pelayanan yang telah diberikan oleh perusahaan Outsourcing IT tersebut. Selain itu, Anda juga dapat melihat daftar klien yang pernah bekerja sama dan lihatlah bagaimana performa, pelayanan yang diberikan, dan strategi apa yang digunakan.
3. Perangkat teknologi dan layanan yang disediakan
Ketika ingin menggunakan alih daya IT jangan lupa untuk memastikan apakah perangkat teknologi seperti misalnya laptop yang dipakai menggunakan versi terbaru atau menunjang pekerjaan talent IT.
Anda bisa memulai untuk memeriksa perangkat hardware, software, dan sistem keamanan yang ditawarkan. Karena itu, akan mempengaruhi kinerja dan performa perusahaan.
Manfaat IT Outsourcing Bagi Perusahaan
Pada dasarnya, perusahaan menggunakan jasa IT ini untuk mengurangi biaya operasional perusahaan. Sebab, pihak perusahaan dapat mengubah biaya tetap menjadi biaya variabel dengan menggunakan pekerja kontrak dari vendor untuk membayar pekerja sesuai kebutuhan.
Selain itu juga, terdapat banyak keuntungan menggunakan tenaga ahli outsourcing IT yang dapat dirasakan oleh perusahaan. Mari simak penjelasannya disini.
1. Mengurangi biaya akan tenaga kerja
Saat mengelola karyawan internal yang bersifat tetap, akan banyak biaya yang dikeluarkan seperti biaya training, kursus hingga biaya sertifikasi IT agar staff IT dapat meningkatkan skill dan tentunya up to date terhadap perkembangan teknologi.
Dengan adanya layanan IT Outsourcing, perusahaan Anda tidak perlu pusing memikirkan biaya tersebut. Sebab, hal tersebut akan menjadi tanggung jawab perusahaan Outsourcing IT tersebut.
2. Memangkas biaya operasional bisnis
Seperti hal yang sudah disebutkan di atas bahwa IT Outsourcing sangat cocok untuk perusahaan Anda yang ingin menghemat biaya operasional namun ingin memiliki tenaga kerja yang berkualitas.
Sebagai contohnya adalah mengurangi biaya dari segi penyewaan ruangan kantor. Pasalnya, bisa saja perusahaan mempekerjakan tenaga outsourcing yang bekerja di perusahaan penyedia layanan itu sendiri.
Atau Anda bisa mencari tenaga IT yang bisa ditugaskan secara remote atau pun hybrid. Tentunya dengan hal ini, Anda bisa menyewa kantor dengan ruangan berkapasitas kecil.
Selanjutnya, perusahaan Anda juga bisa mencari tenaga IT Outsourcing dari wilayah dengan tingkat UMP (Upah Minimum Provinsi) yang kecil, namun dengan resource yang berkualitas.
3. Mempercepat penyelesaian proyek
Dengan adanya tenaga kerja outsourcing yang ahli, perusahaan dapat menangani proyek-proyek IT dengan lebih cepat. Tenaga IT yang berkualitas tentunya dapat memberikan solusi yang tepat, bahkan untuk proyek yang kompleks sekalipun.
Dengan demikian, karyawan internal yang ada di perusahaan tetap bisa fokus dengan tugas utamanya. Hal ini tidak hanya menghemat waktu dalam menyelesaikan tugas, tetapi memastikan bahwa tugas tersebut diselesaikan baik.
4. Mendapatkan tenaga IT yang sesuai
Biasanya, perusahaan yang tidak memiliki technical person atau engineer yang mengerti terhadap keterampilan teknis akan mengalami kesulitan ketika merekrut kandidat IT.
Nah, sebagai solusinya, perusahaan akan menggunakan alih daya IT untuk meng-hire kandidat tersebut.
Anda tidak perlu lagi mengadakan proses rekrutmen yang panjang dan tidak pusing lagi dengan hal teknis, sebab pihak vendor sudah mempersiapkan karyawan dengan keahlian dan pengalaman yang dibutuhkan oleh perusahaan Anda.
5. Mengurangi beban kerja HRD
Seperti yang diketahui bahwa, tugas HRD adalah bertanggung jawab untuk mengelola tenaga kerja yang dimiliki perusahaan. Mulai dari merekrut kandidat, mengelola gaji, mengatur perihal kompensasi, menyediakan training dan development.
Hal ini tentunya akan memakan waktu yang cukup banyak bila dikerjakan oleh tim internal HRD, terlebih lagi jika perusahaan Anda mempunyai tenaga IT profesional dalam jumlah besar.
Untuk memecahkan masalah tersebut, Anda bisa memanfaatkan jasa vendor outsourcing sehingga manajemen karyawan eksternal akan diurus oleh pihak vendor.
6. Mempercepat pertumbuhan perusahaan
Perusahaan yang menggunakan strategi omnichannel marketing akan mengutamakan kepuasan pelanggan sebagai taktiknya. Misalnya dengan menambahkan platform website, kemudahan akses pada aplikasi, atau bahkan menambahkan fitur yang bisa mempermudah konsumen.
Tentu saja hal ini tidak bisa dilakukan oleh tim IT internal sendiri, sehingga dibutuhkan layanan IT outsource untuk membantu mempercepat kegiatan bisnis tersebut sehingga dapat mempercepat proses pertumbuhan perusahaan.
Demikian penjelasan mengenai apa itu IT Outsourcing, bagaimana cara memilihnya beserta manfaatnya untuk perusahaan.
Jika Anda ingin menggunakan jasa outsourcing dan ingin mengetahui jenis pekerjaan apa yang bisa digunakan oleh perusahaan ketika menggunakan layanan outsource, baca artikel ini, yuk: 7 Contoh Pekerjaan Outsourcing untuk Perusahaan.