Bagian yang Harus Ada di Portofolio Data Analyst dan Contohnya
'}}

Saat melamar pekerjaan sebagai data analyst, portofolio adalah salah satu lampiran penting selain CV yang perlu kamu kirimkan ke recruiter.

Portofolio akan berguna bagi kamu untuk unjuk gigi atas pencapaian kamu di bidang data analyst.

Namun, apa saja isi dari portofolio data analyst? Apakah ada contoh portofolio yang bisa menjadi acuan untuk kamu mendapatkan pekerjaan? Simak di sini, yuk: 

Mengapa Portofolio Penting Bagi Data Analyst?

Dalam melamar pekerjaan, portofolio dan CV adalah dua hal yang penting untuk dilampirkan. Meskipun perusahaan tempat kamu melamar pekerjaan tidak memintanya.

Namun, sebagai pekerja yang berhubungan dengan pengelolaan data maka recruiter butuh pembuktian nyata berupa hasil data yang kamu kelola, tools apa yang kamu gunakan, dan berapa banyak proyek yang sudah kamu selesaikan, dan masih banyak lagi.

Sayangnya, jika hanya CV saja yang kamu lampirkan maka itu tidak akan memberikan informasi lengkap seputar potensi kemampuan yang kamu miliki.

Sebagai tambahan, memiliki portofolio dalam dunia kerja yang kompetitif ini akan membedakan kamu dengan kandidat lainnya.

Apa Saja Isi yang Ada dalam Portofolio Data Analyst

Sebaiknya, sebuah portofolio data analyst harus mencakup beberapa elemen penting untuk memberikan gambaran bagaimana kemampuan dan pengalaman kamu. 

Berikut adalah isi yang sebaiknya ada dalam portofolio:

1. Menuliskan profil diri

Bagian yang sering disebut dengan “About Me” ini menjadi pembuka dari bagian yang penting dalam portofolio kamu.

Umumnya, berisi tentang diri kamu, apa pekerjaan kamu, mengapa kamu tertarik dengan dunia data analyst, dan tujuan karir kamu.

Susunlah bagian ini dengan singkat, padat, dan jelas. Kamu bisa mencantumkan informasi-informasi seperti dibawah ini:

  • Informasi data diri, dapat berupa kontak dan akun media sosial atau foto profil profesional
  • Latar belakang yang membuatmu terjun ke dunia data analyst, atau hal serupa yang membuat kamu tertarik untuk belajar data.
  • Kamu tertarik dengan industri apa
  • Jika ada pengalaman kerja, kamu boleh penampilannya secara singkat.

2. Mencantumkan proyek yang relevan

Bagian ini menjadi inti dari portofolio data analyst. Di elemen ini kamu bisa menunjukkan rangkuman proyek yang sudah kamu kerjakan dan bagaimana hasilnya. 

Di sini juga, kamu dapat menampilkan proyek-proyek yang telah kamu kerjakan, baik itu proyek dari pekerjaan sebelumnya, proyek freelance, atau proyek dari pelatihan atau bootcamp yang relevan.

Buatlah detail project yang mencakup poin-poin berikut:

  • Buat ringkasan proyek dengan singkat, termasuk tujuan dan hasilnya
  • Jelaskan langkah-langkah yang dilakukan untuk memecahkan masalah, termasuk data cleaning, metode, teknik analisis, dan tools yang digunakan.
  • Mencantumkan kesimpulan dan rekomendasi atas hasil analisis kamu. Sertakan visualisasi data seperti menggunakan grafik, bagan, dan Tableau.

3. Menambahkan blog atau feedback dari klien

Mencantumkan blog atau feedback dapat memberikan nilai tambah bagi portofolio kamu.

Dengan blog, kamu bisa membagikan artikel yang membahas topik-topik terkait analisa data, tips & trik, dan tutorial yang menunjukkan keahlian kamu.

Sementara itu, feedback dari klien atau atasan dapat memperkuat reputasi dan memberikan bukti mengenai kualitas kerja kamu dan bagaimana kontribusi kamu dalam proyek tersebut.

Contoh Portofolio Data Analyst

Berikut adalah contoh portofolio data analyst yang dapat kamu jadikan bekal untuk bergabung ke perusahaan – perusahaan impian.

1. Yan Holtz

Contoh Portofolio Data Analyst Yan Holtz
Contoh Portofolio Data Analyst dari Yan Holtz

Yan Holtz adalah seorang freelance senior software engineer, spesialisasi di data visualization

Sebagai pembuka dari portofolionya, Yan terlebih dahulu memperkenalkan siapa dirinya, apa pekerjaannya, serta mencantumkan kontak pribadinya, seperti Twitter dan GitHub

Tidak lupa, dia menuliskan skills, pengalaman, dan perjalanannya dalam dunia data analyst.

Pada portofolio ini, Yan juga meletakkan beberapa portofolio, halaman blog, serta testimonial dari klien dan perusahaan tempat ia bekerja.

Tampilan website yang clean dengan navigasi yang mudah sehingga dapat dimengerti oleh user technical atau non-technical.

2. Anubhav Gupta

Contoh Portofolio Data Analyst dari Anubhav Gupta
Contoh Portofolio Data Analyst dari Anubhav Gupta

Anubhav Gupta adalah seorang data analyst di mana saat ini bekerja di beberapa perusahaan cybersecurity.

Jika mengunjungi portofolio ini, kamu akan mendapatkan informasi yang lengkap hanya dengan satu sampai dua scroll saja.

Hal pertama yang akan kamu lihat yaitu siapa itu Anubhav dan apa yang sedang ia lakukan. Selanjutnya, Anubhav memperkenalkan dirinya lebih dalam dengan memberikan gambaran minat, pengalaman, dan kepribadiannya.

Terakhir, Anubhav menampilkan beberapa proyek dengan memberikan deskripsi berupa apa perannya dalam proyek tersebut.

Untuk melengkapi portofolionya, Anubhav menyertakan tautan ke resumenya.

3. Maggie Wolff

Contoh Portofolio Data Analyst dari Maggie Wolff
Contoh Portofolio Data Analyst dari Maggie Wolff

Maggie Wolff adalah seorang Data Scientist dan Product Analytics yang saat ini bekerja di American Express Global Business Travel.

Sebagai pemilik portofolio, Maggie mendesain websitenya dengan menarik, jelas, dan dapat diakses.

Adapun isi dari portofolio Maggie yaitu CV atau resume, proyek portofolio, kegiatan, dan beberapa artikel blog yang ia tulis.

Jadi, Tips Membuat Portofolio Data Analyst

Saat menyusun portofolio data analyst, pastikan kamu mempertimbangkan hal-hal berikut.

1. Tunjukkan kemampuanmu

Salah satu hal yang perlu kamu perhatikan ketika membuat portofolio adalah menuliskan skills apa yang akan dicantumkan.

Usahakan untuk mencantumkan skills yang relevan dengan posisi yang dilamar. Seperti misalnya, komunikasi, keterampilan teknis, problem solving, dapat bekerja secara tim, dan memiliki jiwa inisiatif.

2. Cantumkan project dan detailnya

Setelah mengetahui apa saja skills yang ingin kamu tonjolkan, selanjutnya beralih ke proyek yang mau kau tambahkan. Kumpulkan proyek yang pernah kamu jalankan, seperti proyek pribadi, pekerjaan, tugas akademik, dan lainnya.

Sebaiknya tunjukkan proyek yang memperlihatkan keterampilan dalam mengelola data dengan tools yang berbeda.

3. Bagikan portofolio

Terakhir, bagikan portofolio mu kepada rekan kerja, mentor, atau di platform seperti Kaggle, GitHub, Medium, Tableau Public, dan LinkedIn.

Dengan mempublikasikanya, kemungkinan kamu akan mendapatkan masukan atau saran agar portofolio kamu lebih baik lagi.

Nah, dengan memiliki portofolio akan lebih gampang untuk melamar pekerjaan. 

Jadi, Apakah kamu sudah siap menjadi data analyst? Yuk, lamar pekerjaan kamu di IT Platform Talent Hero, sebelumnya cari tahu apa saja Lowongan Kerja IT yang ada di Talent Hero, di sini: