Inilah Contoh CV Back End Developer Agar Dilirik HRD
'}}

Dalam suatu CV, pengalaman kerja menjadi suatu elemen yang terpenting bagi backend developer. Untuk membuat pengalaman kerja kamu terlihat menarik, kamu bisa mencantumkan proyek – proyek yang pernah dibuat dan tulisan pencapaian kamu selama memegang proyek tersebut. Akan lebih baik jika pencapaian tersebut dituliskan dalam bentuk angka. Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui contoh dan cara membuat cv backend developer.

Kenapa CV Back End Developer Penting?

Ini beberapa alasan pentingnya CV back-end developer, antaralain:

1. Menunjukkan skill yang dimiliki

Kita semua tahu bahwa CV adalah tempat untuk menunjukkan keterampilan yang dimiliki, baik itu keterampilan teknis (hard skills) dan keterampilan non-teknis (soft skills).

Dengan kamu menyusun cv secara rapi dan menampilkan keterampilan dengan jelas maka recruiter akan lebih mudah untuk mencari kandidat sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 

2. Memperlihatkan pengalaman dan pencapaian yang diraih

Selain sebagai wadah untuk memperlihatkan keterampilanmu, CV juga memberikan kesempatan untuk menjelaskan pengalaman selama kamu bekerja serta hasil dari pekerjaan yang kamu lakukan.

Misalnya seperti, memimpin proyek migrasi aplikasi dari server lokal ke platform cloud sehingga dapat mengurangi downtime sebesar 20% dan menurunkan biaya operasional server hingga 25%.

Dengan pengalaman dan pencapaian ini menunjukkan bahwa kamu tidak hanya memiliki skills, namu juga mampu berkontribusi terhadap keberhasilan suatu proyek.

3. Menarik perhatian recruiter

CV yang rapi, tertata, dan profesional akan menarik perhatian recruiter. Sebab, CV yang terstruktur dengan baik akan membantu menyampaikan informasi dengan jelas dan menyakinkan recruiter bahwa kamu adalah kandidat yang dapat dipertimbangkan.

Bagian Penting yang Ada di CV Back End Developer

1. Header

Bagian ini mencakup informasi dasar tentang diri kamu seperti nama lengkap, profesi, no telepon yang aktif, alamat email, dan link profil LinkedIn atau GitHub. Pastikan informasi yang kamu buat dibagian ini benar, up-to-date, dan mudah dihubungi oleh recruiter

2. Summary atau ringkasan

Ringkasan atau summary di bagian CV memberikan gambaran singkat tentang siapa diri kamu sebagai backend developer. Pada bagian ini, jelaskan tentang keahlian, pengalaman, dan tujuan karir kamu. Misalnya, kamu bisa menulis:

"Saya adalah lulusan Universitas Data Dinamika dengan gelar Sarjana Ilmu Komputer. Memiliki minat dan kemampuan dalam pengembangan backend dengan pengalaman dalam menggunakan teknologi seperti Node.js, Express, dan PostgreSQL. Saya seorang individu yang berorientasi pada detail, cepat belajar, dan memiliki semangat untuk terus memperdalam pengetahuan dalam pengembangan perangkat lunak. Saya juga terbiasa bekerja dalam tim maupun secara mandiri dengan baik."

3. Skills

Bagian ini akan menunjukkan apa saja keterampilan yang kamu kuasai. Sebagai backend developer, pastikan kamu dapat menampilkan bahasa pemrograman, framework, tools, dan soft skills yang kamu kuasai dan masih relevan. Contohnya antara lain:

  • Hard Skills: JavaScript, Python, Node.js, Express.js, MySQL, PostgreSQL, dan MongoDB
  • Soft Skills: Problem Solving, Effective Communication, dan Time Management
  • Tools: Git, dan Visual Studio Code

4. Pengalaman dan pencapaian kerja

Pengalaman kerja menjadi salah satu bagian terpenting dalam CV. Kamu bisa menuliskan pengalaman kerja dengan menggunakan format seperti ini:

  • Nama perusahaan
  • Periode bekerja (bulan dan tahun)
  • Deskripsi tentang tanggung jawab dan pencapaian

Jika kamu sudah memiliki banyak pengalaman, sertakan pengalaman kerja yang paling relevan dengan posisi yang ingin kamu lamar. Namun, jika kamu seorang fresh graduate, kamu bisa mencantumkan proyek-proyek yang pernah kamu kerjakan selama masa kuliah.

5. Pendidikan

Tentu, bagian pendidikan mencatumkan latar belakang pendidikan akademis. Kamu bisa menuliskan pendidikan dalam bidang ilmu komputer, teknik informatika, sistem informasi atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Jangan lupa untuk menyertakan nama instansi, gelar yang diperoleh, dan tahun kelulusan.

Note: jika kamu seorang profesional yang telah bekerja di atas >2 tahun dapat mencantumkan pendidikan terakhir saja, namun jika kamu seorang fresh graduate, kamu bisa menuliskan 2 pendidikan terakhir

6. Kursus dan sertifikasi (optional)

Jika kamu memiliki sertifikasi atau pernah mengikuti kursus tambahan, seperti sertifikasi AWS, bootcamp coding, kamu dapat menyebutkannya di sini. 

Contoh CV Back End Developer

1. Contoh CV Backend Developer Fresh Graduate

Contoh CV Backend Developer Fresh Graduate
Contoh CV Backend Developer Fresh Graduate

2. CV Backend Developer Profesional

Contoh CV Backend Developer Profesional
Contoh CV Backend Developer Profesional

Tips Membuat CV Back End Developer

1. Pilih format cv yang tepat

Pemilihan format cv menjadi krusial agar memberikan kesan pertama yang baik. Dengan format yang tepat akan memudahkan perekrut untuk membaca dan memahami isi dari cv kamu.

Pastikan cv kamu tersusun dengan rapi, terstruktur, dan tidak bertele-tele. Gunakan font yang mudah dibaca dan tata letak yang clean. Kamu bisa membuat cv sebanyak 1 – 2 halaman dengan tetap memberikan informasi yang relevan terhadap pekerjaan.

Sebagai catatan, buatlah pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan dengan format terbaik artinya pengalaman dan pendidikan terakhir atau terbaru yang ditampilkan terlebih dahulu.

2. Tonjolkan hard skill dan soft skill backend

Sebagai Back End Developer, jangan lupa menunjukkan keterampilan teknis yang berkaitan dengan pengembangan Back End, seperti pengalaman menggunakan bahasa pemrograman seperti Python, Ruby, atau Java, manajemen database, dan platform cloud computing.  

Tidak lupa untuk menampilkan soft skills yang kamu punya. Pastikan untuk menempatkan kata kunci yang tepat di CV-mu agar recruiter lebih mudah melihat keahlianmu.

3. Mencantumkan portofolio

Agar benar-benar meyakinkan perekrut, kamu bisa menambahkan portofolio yang mencakup proyek-proyek yang pernah kamu kerjakan. Kamu bisa mendeskripsikan tentang setiap proyek, teknologi yang digunakan, dan hasil yang dicapai.

Selain itu, kamu bisa memanfaatkan platform seperti GitHub atau sejenisnya untuk menampilkan code-code dari proyek kamu. Ada banyak portofolio programmer yang dapat kamu jadikan ide, seperti misalnya portofolio dari Lee Robinson, Yevgeniy Brikman, dan masih banyak lagi. Cari tahu lebih lanjut mengenai contoh portofolio programmer di sini, yuk: 5 Contoh Portofolio Programmer yang Bisa Dijadikan Ide.

4. Jangan Berbohong

Berbohong di CV itu tidak baik dan bisa beresiko fatal untuk karirmu. Menurut The Balance Careers, resikonya besar sampai bisa merusak reputasi pribadi, bahkan bisa di-blacklist sama perusahaan. Perekrut juga bisa langsung menangkap kebohongan di CV, lho! Jadi lebih baik menghindari untuk melebih-lebihkan soal pencapaian atau nambah-nambahin skill yang belum kamu kuasai.

Menyusun CV dengan baik tentunya meningkatkan peluang besar untuk lolos ke tahap berikutnya. Jadi, buatlah CV sebaiknya mungkin. Nah, bagi kamu yang sedang mencari pekerjaan IT, yuk, segera lamaran kerja kamu di Talent Hero: Talent Hero: Situs Lowongan Kerja Bagi Talent IT.