Hindari! 10 Kesalahan yang Sering Dilakukan Dalam Menulis Surat Lamaran Kerja
'}}

Dalam membuat surat lamaran sering kali kamu membuat kesalahan yang tanpa sadar kamu lakukan. Beberapa kesalahanya adalah lupa mencantumkan posisi yang dilamar, salah menuliskan nama perusahaan, menggunakan bahasa yang tidak to the point, dan lain sebagainya. Yuk, simak lebih lengkap kesalahan dalam menulis surat lamaran pekerjaan di sini.

Kesalahan Penulisan Surat Lamaran Kerja

Berikut ini kesalahan – kesalahan yang umum dilakukan oleh pelamar kerja saat menuliskan surat lamaran kerja.

1. Salah menuliskan atau mencantumkan nama perusahaan

Menuliskan nama perusahaan dengan benar dalam surat lamaran kerja menjadi hal yang krusial. Namun, sayangnya masih banyak loh yang melakukan kesalahan pada bagian ini, terutama jika surat yang ditulis hanya copy dan paste dari surat lamaran lainnya.

Sebab, kesalahan seperti ini dapat membuat perusahaan merasa kamu tidak serius atau kurang teliti sehingga kamu gagal untuk masuk ke tahap wawancara.

2. Lupa mencantumkan posisi yang dilamar

Selain salah menuliskan nama perusahaan, tidak jarang pelamar juga lupa untuk menuliskan posisi yang mereka lamar.

Hal itu tentunya akan membuat bingung para recruiter, apalagi lowongan kerja yang sedang mereka buka cukup banyak.

Oleh karena itu, coba untuk memeriksa kembali apakah kamu sudah mencantumkan posisi atau belum.

3. Tidak menuliskan no hp dan email

Bagian yang penting lainnya adalah kontak no hp serta email yang masih aktif atau yang mudah untuk dihubungi. Bagi kamu yang menggunakan template dari internet atau sumber lainnya jangan lupa untuk mengganti informasi kontaknya.

Pasalnya, saat ini kebanyakan recruiter akan melanjutkan lamaran kamu via email atau telepon sehingga kamu tidak kehilangan kesempatan untuk dihubungi lebih lanjut.

4. Menjelaskan pengalaman dan skill yang tidak relevan

Menjelaskan pengalaman dan keterampilan yang tidak relevan dapat membuat lamaran kerja kamu kurang menarik bagi recruiter.

Alih – alih ingin terlihat menarik, namun nyatanya perekrut akan menganggap kamu tidak sesuai dengan posisi yang dilamar.

Akibatnya, kamu akan kehilangan peluang untuk dipanggil ke tahap seleksi berikutnya. 

5. Tidak melampirkan dokumen-dokumen pendukung

Ketika kamu menyusun surat lamaran kerja, pastikan untuk mengirimkan dokumen-dokumen pendukung sesuai persyaratan yang diminta recruiter seperti CV, portofolio, Ijazah dan transkrip nilai, KTP, pas foto, dan sertifikat lainnya (Jika diminta).

Ini berlaku saat kamu mengirimkan lamaran kerja secara online seperti email, portal kerja, dan offline (melamar secara langsung ke perusahaan).

Pada dasarnya, lampiran ini akan digunakan sebagai bukti pendukung jika kamu adalah pelamar yang sesuai dengan kualifikasi mereka.

6. Kalimat penutup kurang pas

Bayangkan, jika kamu sudah membuat paragraf sebelumnya dengan sebaik mungkin, namun karena kalimat penutup yang kurang profesional atau terlalu santai dapat merusak segalanya? Pastinya kamu tidak mau, bukan?

Jadi, gunakanlah kalimat penutup yang sopan dan menunjukkan antusiasme kamu untuk mendapatkan kesempatan wawancara.

7. Lupa menandatangani surat lamaran kerja

Menandatangani surat lamaran kerja merupakan langkah penting yang seringkali dianggap sepele oleh banyak pelamar.

Tanda tangan di akhir surat lamaran tidak hanya sekedar formalitas saja, tetapi memiliki makna yang lebih terkait dengan keseriusan dan profesionalisme kamu sebagai pelamar. 

Jika kamu lupa menandatangani surat lamaran kerja, bisa jadi ini memberikan kesan pertama yang kurang baik kepada recruiter.

Mereka akan menganggap kamu kurang detail dan tidak serius terhadap lamaran yang dikirimkan.

Dampak terburuknya adalah kamu akan kehilangan kesempatan untuk diterima pada posisi yang dilamar, terutama jika recruiter memiliki banyak pelamar lain yang menunjukkan tingkat profesionalisme dan keseriusan yang lebih.

8. Menggunakan bahasa yang bertele-tele

Menggunakan bahasa yang bertele-tele dalam surat lamaran dapat membingungkan recruiter dan mengurangi kejelasan pesan yang ingin disampaikan.

Penggunaan kata-kata yang tidak perlu atau kalimat yang panjang dapat membuat surat lamaran menjadi sulit dipahami dan membuang waktu recruiter.

Apalagi, recruiter hanya butuh waktu beberapa menit bahkan detik untuk mencari informasi yang penting saja dalam surat lamaranmu.

Oleh karena itu, buatlah surat lamaran kerja dengan bahasa yang jelas, padat, dan memfokuskan pada poin – poin yang relevan

9. Tidak memperhatikan kata-kata yang typo

Typo atau kesalahan pengetikan adalah hal kecil namun sering terjadi pada pelamar. Pastikan untuk selalu memeriksa tata bahasa dan ejaan agar surat lamaranmu terlihat profesional.

Maka dari itu, selalu lakukan pengecekan untuk mengoreksi surat lamaran sebelum dikirimkan.

10. Satu surat lamaran untuk banyak posisi pekerjaan

Pada dasarnya, satu surat lamaran kerja hanya digunakan untuk melamar satu posisi pekerjaan saja. Mengapa? Karena kamu harus menuliskan kembali alamat perusahaan, posisi pekerjaan, mencatat kembali skill yang relevan dengan posisi yang dilamar, sampai dengan lampiran yang dikirimkan.

Jadi, hindari mengirimkan satu surat lamaran untuk beberapa posisi pekerjaan yang sama namun dengan perusahaan lain atau pekerjaan yang berbeda sekalipun karena recruiter merasa bahwa kamu orang yang malas dan tidak serius.

Namun, kamu bisa menggunakan template penulisannya, bukan dengan isinya.

Contoh Kesalahan dalam Penulisan Surat Lamaran Kerja

Contoh kesalahan dalam menulis surat lamaran kerja
Contoh Kesalahan dalam Menulis Surat Lamaran Kerja

Kesalahan dalam surat lamaran di atas:

  • Salah menuliskan nama perusahaan, seharusnya PT. Abadi Makmur Tbk, bukan PT. Abadi Jaya, Tbk
  • Tidak ada informasi tentang posisi yang dilamar, sehingga surat lamaran yang ditulis kurang jelas
  • Dikarenakan posisi yang dilamar tidak ada maka berdampak kepada pengalaman kerja yang terlihat kurang relevan
  • Kalimat penutup yang tidak memberikan kesan profesional dan sebenarnya dapat dibuat dengan kalimat yang lebih formal, seperti “Besar harapan saya untuk dapat dipanggil ke tahap wawancara agar bisa membahas lebih lanjut kontribusi yang dapat saya berikan.”
  • Lupa untuk menandatangani surat lamaran, meskipun lamaran dikirim secara online alangkah lebih baiknya untuk ditandatangani dengan tanda tangan digital.
  • Tidak ada informasi mengenai lampiran dokumen
  • Di beberapa kata terdapat kesalahan ketik atau typo
  • Ada kalimat yang juga sebenarnya tidak perlu untuk ditulis, seperti “Saya yakin saya bisa bekerja dengan baik di perusahaan ini”, akan lebih baik diganti dengan informasi dari mana kamu dapat info lowongan tersebut.

Membuat surat lamaran kerja memang membutuhkan ketelitian agar meminimalisir kesalahan - kesalahan mungkin terjadi.

Namun, di beberapa perusahaan ketika melamar kerja, mereka tidak memerlukan surat lamaran kerja, cukup dengan CV dan portofolio saja. Contohnya, di platform Talent Hero, kamu hanya perlu mendaftar, melengkapi data diri, mengunggah CV, dan mencari pekerjaan yang sesuai dengan keterampilanmu. Yuk, cari tahu tahapan rekrutmen Talent Hero di sini: Mudahnya Proses Rekrutmen Karyawan di Talent Hero. Coba Sekarang!