Segini Gaji Back End Developer Berdasarkan Jenjang Kariernya
'}}

Untuk menjadi backend developer, pastinya kamu ingin tahu berapa gaji yang diterima oleh profesi ini, bukan? Menurut Salary Explorer rata-rata gaji back end developer yaitu sebesar 11.9 juta/bulan. Namun, berapakah gaji back end developer di setiap wilayah yang ada di Indonesia. Simak artikel ini, yuk:

Jenjang Karier Back-End Developer

Saat ini, menjadi back-end developer merupakan karier yang sangat menjanjikan. Apalagi, maraknya peningkatan industry e-commerce dan platform digital lainnya.

Hal ini sejalan dengan hasil laporan dari “The US Bureau of Labor and Statistics” yang menyebutkan bahwa pekerjaan ini akan tumbuh sebesar 13% pada tahun 2028.

Berikut ini jenjang karier pengembang back-end developer, antara lain:

1. Entry level (junior) back-end developer

Sebagai pengembang junior, kamu akan berkolaborasi dan dibimbing di bawah naungan senior kamu.

Tugas sebagai pengembang entry level umumnya berbeda-beda tiap perusahaan. Sedikit gambaran tanggung jawab yang nanti kamu emban sebagai pengembang junior back-end developer sebagai berikut:

  • Melakukan testing aplikasi lalu menuangkannya ke dalam bentuk laporan
  • Mengidentifikasi bug
  • Merencanakan dan mengembangan fitur baru produk bersama senior developer
  • Memelihara sistem, API, dan mengelola database.

2. Senior back-end developer

Jika kamu sudah memiliki pengalaman yang cukup, maka kamu bisa bekerja sebagai senior back-end developer.

Sama halnya dengan pengembang junior, tugas senior back-end developer di tiap-tiap perusahaan berbeda-beda. Namun, umumnya meliputi:

  • Membangun back-end website atau aplikasi secara kompleks
  • Membuat dan mengelola database
  • Mengelola keamanan server
  • Server-side programming
  • Maintenance seluruh tugas software development

3. Senior full stack developer

Sebagai seorang full stack developer, kamu akan mengemban 2 tanggung jawab yaitu sebagai front-end developer dan back-end developer.

Dalam peran ini, kamu akan bertanggung jawab untuk:

  • Membangun user-interface
  • Membuat aplikasi back-end
  • Mengembangkan server dan database
  • Mengembangkan server dan database
  • Berkolaborasi dengan tim terkait.

Selain itu, menjadi full stack developer, kamu harus memiliki skills seperti kemampuan mengelola database, dan dapat bekerja sama dengan tim. Untuk lebih jelas mengenai skills yang harus dimiliki oleh full stack developer, yuk baca artikel ini: Apa itu Full Stack Developer, Skill, dan Jobdesk yang Dijalani.

Berapa Gaji Back-End Developer

Gaji seorang pengembang back-end bermacam-macam tergantung dari kualifikasinya, untuk tahu lebih lanjut. Yuk, aku bahas langsung:

1. Rata-rata gaji back-end developer di Indonesia dan Luar Negeri

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya gaji seorang back-end developer seperti skill, pengalaman, pendidikan.

Berikut ini adalah rata-rata kisaran gaji back-end developer di Indonesia yang diambil dari beberapa platform lowongan kerja:

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya gaji seorang back-end developer seperti skill, pengalaman, pendidikan.

Berikut ini adalah rata-rata kisaran gaji back-end developer di Indonesia yang diambil dari beberapa platform lowongan kerja:

1. Indonesia

Rata-rata gaji back-end developer di Indonesia
Kisaran gaji back-end developer di Indonesia

- Glassdoor: 8.500.000,-

- Indeed: 7.907.677,-

- Jobstreet: 8.500.000,-

2. Luar Negeri (indeed)

Rata-rata gaji back-end developer di Luar Negeri
Kisaran gaji back-end developer di Luar Negeri

- United States: USD 11.148

- India: INR 56.665

- United Kingdom: GBP 4.620

- Vietnam: VND 24.851.632

- China: CNY 6.876

2. Rata-rata gaji back-end developer berdasarkan Beberapa Wilayah di Indonesia

Berikut ini adalah rata-rata gaji back-end developer di kota besar Indonesia yang diambil dari Indeed dan Jobstreet:

Rata-rata gaji back-end developer di Kota Besar di Indonesia
Kisaran Gaji back-end developer di Kota Besar di Indonesia

Indeed:

- Jakarta: 9.864.856,-

- Tangerang: 7.179.995,-

- Surabaya: 5.884.278,-

- Semarang: 7.506.959,-

- Bandung: 7.148.235,-

- Badung: 4.964.528,-

- Malang: 7.499.685,-

- Batam: 6.771.160,-

- Yogyakarta: 4.861.821,-

Jobstreet: 

- Jakarta: 9.000.000,-

- Banten: 9.300.000,-

- Yogyakarta: 6.500.000,-

- Jawa Timur: 5.200.000,-

- Jawa Barat: 6.000.000,-

3. Rata-rata gaji back-end developer berdasarkan jenjang karir

Melansir dari Glassdoor, kisaran rata-rata gaji pengembang back-end developer berdasarkan jenjang karirnya yaitu:

Rata-rata gaji back-end developer berdasarkan jenjang karir
Kisaran gaji back-end developer berdasarkan jenjang karir

- Junior back-end developer (pengalaman 1 – 3 tahun): IDR 7–11 Juta/bulan

- Senior back-end developer (pengalaman 4-6 tahun): IDR 28-39/bulan

4. Rata-rata gaji back-end developer dibandingkan profesi IT lainnya

Jika dilihat dari Jobstreet, rata-rata gaji pekerjaan IT lainnya selain back-end developer, sebagai berikut:

- Front-end Developer: IDR 8.000.000,-

- Full-stack Developer: IDR 8.500.000,-

- Data Engineer: IDR 10.000.000,-

- DevOps Engineer: IDR 11.000.000,-

- Site Engineer: IDR 6.700.000,-

- Software Engineer: IDR 8.000.000,-

Skill Back-End Developer dengan Gaji Tertinggi

Teknologi back-end development dengan gaji tertinggi (dalam bentuk USD) yang dilansir dari Stack Overflow Survey 2023, sebagai berikut:

Skill back-end developer dengan gaji tertinggi
Skill back-end developer dengan gaji tertinggi

1. Zig - $103,611/year

Zig adalah bahasa pemrograman yang masih terbilang baru yang bertujuan untuk menjadi sederhana, aman, dan efisien. Dirancang untuk menghindari kekacauan yang sering ditemui di bahasa pemrograman lain dan memiliki kemampuan debugging yang efektif dan efisien.

2. Erlang - $99,492/year

Erlang adalah bahasa pemrograman fungsional yang memberikan toleransi kesalahan yang cukup tinggi. Erlang digunakan terutama dalam pengembangan sistem telekomunikasi, perangkat lunak berbasis server dan aplikasi web.

3. F# - $99,311/year

F# adalah bahasa pemrograman universal, fungsional, berorientasi objek untuk menulis kode yang ringkas, berkinerja tinggi, dan praktik. Bahasa ini dapat digunakan untuk membuat berbagai macam aplikasi seperti desktop, IoT, gaming, web API, dll

4. Ruby - $98,522/year

Ruby adalah bahasa pemrograman dinamis, berorientasi objek yang sederhana. Terkenal dengan frameworknya yaitu Ruby on Rails (RoR) yang digunakan dalam pengembangan web, API, web server, data processing, dll.

5. Clojure - $96,381/year

Clojure adalah bahasa pemrograman fungsional yang didasari oleh List Processing (LISP). Clojure sering digunakan untuk membuat aplikasi back-end, aplikasi berbasis web, dan sistem terdistribusi.

6. Elixir - $96,381/year

Elixir adalah bahasa pemrograman fungsional, konkuren, dinamis yang berjalan dalam mesin virual Erlang sehingga toleran terhadap kesalahan. Elixir biasanya digunakan untuk membuat aplikasi web, embedded system, pemrosesan multimedia, dan aplikasi real-time.

7. Lisp - $96,381/year

Lisp adalah keluarga bahasa pemrograman tertua dalam sejarah komputasi. Terkenal dengan sintaksnya yang unik dan menggunakan notasi s-expression. Lisp dapat digunakan dalam pengembangan aplikasi web, AI, dll. Selain itu bahasa ini juga digunakan untuk memanipulasi data string.

8. Scala - $96,381/year

Scala adalah bahasa pemrograman berorientasi objek dan fungsional yang berjalan di atas platform Java Virtual Machine (JVM). Scala dapat digunakan untuk membuat aplikasi yang berkaitan dengan web, data engineering, dan aplikasi android.

Perusahaan seperti LinkedIn, Sale Stock, serta Gojek menggunakan bahasa ini untuk pemroses data dan aplikasi mereka.

9. Perl - $94,540/year

Perl adalah bahasa pemrograman serbaguna dan tingkat tinggi yang digunakan dalam tugas web development, sistem administrasi, dan analisis data. Bahasa ini cocok digunakan untuk data mining yaitu pemrosesan data dalam jumlah banyak.

10. Go - 92,760/year

Go atau yang disebut Golang, adalah bahasa pemrograman yang berfokus pada kecepatan kompilasi, kinerja, dan sederhana. Bahasa ini cocok untuk pemula dan biasanya digunakan untuk membuat aplikasi web, server, mobile, atau mengembangkan layanan cloud dan jaringan.

Cara Negosiasi Gaji Back-End Developer yang Baik?

Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan jika ingin bernegosiasi gaji dengan recruiter, antara lain:

1. Lakukan riset tentang standar gaji untuk back-end developer berdasarkan wilayah, pengalaman kerja, skill, atau pun industry tempat kamu bekerja. Kamu dapat mencari referensinya melalui situs web Glassdoor, Indeed, atau Jobstreet.

2. Selanjutnya, tentukan rentang gaji yang kamu inginkan berdasarkan riset yang telah dilakukan. Misalnya, “berdasarkan riset yang telah saya lakukan, saya mengharapkan gaji antara X hingga Y, tapi saya terbuka untuk melakukan negosiasi”.

3. Tips#1 Untuk menyakinkan recruiter jika kamu pantas mendapatkan gaji tersebut adalah dengan menunjukkan bukti kinerja dan prestasi kamu sebagai back-end developer.

4. Lalu, ceritakan tentang project-project yang telah kamu kerjakan dan bagaimana kontribusi kamu dalam menghasilkan pencapaian yang maksimal.

5. Agar lebih menarik lagi, kamu bisa menambahkan dengan keterampilan bahasa pemrograman apa saja yang kamu bisa agar menjadi nilai tambah.

6. Tips#2 Jangan pernah membahas tentang gaji di awal-awal kamu melakukan wawancara ya. Fokusnya untuk membangun hubungan dan menunjukkan kualitas dan nilai kamu sebagai kandidat terlebih dahulu. Biarkan recruiter untuk membuka pembicaraan tentang gaji.

7. Nah, jika tawaran gajinya belum sesuai harapan kamu, jangan menyerah untuk bernegosiasi dengan fokus pada argumen yang kuat berdasarkan nilai dan kinerja kamu sebagai back-end developer

Gaji yang diterima oleh back end developer memang terlihat menggiurkan, bukan? Nah, kamu yang ingin melamar pekerjaan sebagai back end developer jangan lupa untuk membuat dan memperbaiki CV kamu ya, yuk cari tahu contoh dan cara membuat cv back end developer di sini: Inilah Contoh CV Back End Developer Agar Dilirik HRD.