Cari Tahu Cara Menanyakan Gaji Saat Interview Dengan Tepat Disini
'}}

Dalam proses wawancara, salah satu aspek yang sering menjadi perhatian adalah perihal gaji, bukan? Ada tips terbaik untuk menanyakannya yaitu dengan menunggu hingga waktu yang tepat, atau ketika pewawancara yang mulai menanyakan hal tersebut. Kamu dapat menjawab dengan nada yang sopan dan tetap berfokus pada pada value yang dapat kamu berikan kepada perusahaan. Yuk, cari tahu cara lengkapnya di sini.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Menanyakan Gaji

Menurut James Witcombe, Agency Director di SMAART Recruitment dan Pendiri The Candidate Coach, seperti dilansir dari laman Jobstreet by Seek, berpendapat bahwa waktu terbaik untuk menanyakan gaji adalah setelah pewawancara memahami dan terkesan dengan kinerja kamu.

James juga tidak menyarankan menanyakan gaji di awal wawancara, karena hal itu bisa memberi kesan bahwa kamu hanya tertarik pada uang dan tidak serius dengan pekerjaan tersebut.

Pernyataan ini didukung oleh Katie Donovan, pendiri Equal Pay Negotiation, yang menyebutkan bahwa tawaran gaji akan lebih kuat jika perekrut sudah menyukai kamu.

Dengan kata lain, pertanyaan tentang gaji sebaiknya diajukan di akhir wawancara, setelah kamu berhasil menjawab semua pertanyaan dengan baik dan menunjukkan pengalaman, keterampilan, serta pencapaianmu. Dengan begitu, perekrut sudah memiliki gambaran tentang bagaimana kamu dalam pekerjaan tersebut, apakah dapat berkontribusi dengan baik atau tidak.

Namun, jika perekrut menanyakan soal gaji di tengah-tengah wawancara, kamu bisa menjawabnya dengan cara yang profesional dan sopan.

Tips Menanyakan Gaji saat Wawancara

Menanyakan gaji saat interview perlu dilakukan dengan taktik yang benar agar kamu tidak terkesan menuntut. Untuk itu pahami bagaimana cara menanyakan gaji dengan baik dan sopan di bawah ini.

Lakukan riset gaji

Dalam proses wawancara, ada kalanya kamu ditanya mengenai gaji. Agar kamu tidak menjawab atau menulis dengan asal – asalan maka lebih baik melakukan riset terlebih dahulu.

Untuk kamu yang sudah memiliki pengalaman dalam bekerja, kamu dapat menggunakan gaji terakhir tersebut sebagai standarnya.

Akan tetapi, bagi kamu yang belum memiliki pengalaman atau seorang fresh graduate, kamu dapat melakukan beberapa riset, seperti: gaji minimal dari posisi yang dilamar, UMR di lokasi perusahaan, dan kebutuhan hidup kamu.

Contoh jawabannya:

“Berdasarkan riset yang saya lakukan bahwa untuk posisi X di Jakarta, kisaran gaji umumnya antara Rp. X hingga Rp. Y. Mengingat pengalaman saya selama dua tahun sebagai X di perusahaan Startup, di mana saya berhasil [pencapaian kamu], saya mengharapkan gaji antara Rp. X hingga Rp. Y.

Jawab dengan angka kisaran

Ketika pewawancara menanyakan ekspektasi gaji kamu, usahakan untuk memberikan angka kisaran bukan angka yang pasti.

Dengan menyebutkan angka kisaran akan memberikan gambaran kepada pewawancara mengenai kemampuan kamu, sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan mereka.

Selain itu, jawaban tersebut juga menunjukkan keterbukaan dan fleksibilitas kamu untuk bernegosiasi.

Pastikan angka batas minimal dan maksimal kisaran kamu tidak memiliki gap yang jauh.

Untuk menjawab dengan kalimat kisaran, kamu dapat memberikan jawaban berikut:

“UMR untuk posisi X di kota ini adalah kisaran Rp. X sampai Rp. Y. Namun, berdasarkan pengalaman saya selama 3 tahun dan sertifikasi yang saya miliki, saya mengharapkan gaji di atas rata – rata UMR, yaitu sekitar Rp. X hingga Rp. Y.

Selaraskan dengan kemampuan dan pengalaman

Setelah melakukan riset gaji terhadap posisi yang dilamar, kamu bisa lebih menyakinkan HRD dengan menjelaskan kemampuan, pengalaman, dan hasil kerja yang kamu capai.

Semakin banyak pengalaman atau keahlian yang kamu miliki, semakin memperkuat argumen kamu untuk meminta gaji yang kamu harapkan tadi.

Di sisi lain, kamu dapat menunjukkan kepada pewawancara bahwa kamu memiliki kapasitas untuk memberikan kontribusi yang besar, sehingga pantas mendapatkan kompensasi yang sesuai. Bahkan, bisa jadi kamu mendapatkan tawaran gaji yang lebih besar dari ekspektasi kamu.

Contoh jawaban:

Dengan pengalaman selama X tahun di bidang X, saya telah berhasil mencapai X. Keahlian saya dalam [Keahlian] telah terbukti mampu [dampak positif]. Melihat tanggung jawab yang tercantum dalam deskripsi pekerjaan ini dan setelah melakukan proses diskusi tadi, saya yakin dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi perusahaan. Oleh karena itu, gaji yang saya harapkan berkisar antara Rp. X dan Rp.Y

Angka yang dapat dinegosiasikan dengan fleksibel

Saat berbicara mengenai gaji, jangan menyebutkan angka pasti namun berikanlah angka kisaran yang menunjukkan bahwa kamu terbuka untuk berdiskusi lebih lanjut untuk menegosiasikan gaji tersebut.

Namun, pastikan bahwa angka kisaran yang kamu ajukan berdasarkan riset dan tetap realistis. 

Jangan mengajukan angka yang terlalu tinggi jika pengalaman kamu masih minim. Menyebutkan bahwa gaji kamu dapat dinegosiasi bukan berarti kamu tidak percaya akan kemampuan yang kamu miliki.

Kamu dapat memberikan jawaban, seperti di bawah ini:

Melihat tanggung jawab posisi ini dan berdasarkan pengalaman saya di bidang ini, saya berharap kisaran gaji antara Rp X hingga Rp Y per bulan. Saya percaya bahwa dengan keahlian yang saya miliki, saya dapat berkontribusi lebih pada posisi ini. Namun, saya juga terbuka untuk diskusi lebih lanjut.

Sebutkan gaji terakhir

Jika kamu memiliki pengalaman sebelumnya, kamu bisa menyebutkan gaji terakhir sebagai referensi untuk ekspetasi gaji di posisi yang baru ini. 

Hal ini akan memberikan gambaran kepada recruiter mengenai standar upah kamu seharusnya.

Namun, apabila gaji terakhir kamu lebih rendah dari kisaran yang diharapkan di perusahaan baru, kamu bisa menjelaskan bahwa kamu berharap kenaikan gaji berdasarkan pengalaman, keterampilan, pencapaian, tanggung jawab, dan lainnya.

Contoh jawaban:

Saat ini, gaji terakhir saya di perusahaan sebelumnya adalah RpX per bulan. Namun, jika disesuaikan dengan pengalaman, keterampilan, tanggung jawab yang lebih besar di posisi ini, saya berharap kisaran gaji yang lebih tinggi sekitar Rp X hingga Y per bulan.

Gunakan bahasa yang profesional dan tidak terlalu agresif

Terakhir, saat membahas gaji, pastikan untuk menggunakan bahasa yang sopan dan menjaga sikap tenang. Hal ini akan membuat pewawancara merasa nyaman dan dihormati.

Meskipun penting untuk mendapatkan gaji yang layak, hindari kesan terlalu agresif dengan nada yang menuntut atau to the point. Misalnya “Berapa gaji yang Anda (perusahaan) tawarkan?”, yang terdengar kurang sopan.

Mengetahui cara menanyakan gaji yang tepat akan dapat membantu kamu mendapatkan tawaran yang sesuai dengan yang diharapkan.

Namun, apabila kamu ingin mendapatkan gaji plus mendapatkan komisi ketika berhasil kerja di perusahaan impian, ada salah satu platform lowongan kerja yang menawarkan keuntungan tersebut yaitu Talent Hero. Talent Hero adalah platform yang menghubungkan kamu dengan perusahaan impian. Yuk, cari tahu lebih lengkap di artikel ini: Kenal Lebih Dekat dengan Talent Hero: Situs Lowongan Kerja Bagi Talent IT.