Cara Memulai Karir Sebagai Data Analyst
'}}

Semakin banyak perusahaan yang bergantung pada penggunaan data untuk membuat keputusan bisnis yang tepat, maka sejalan dengan banyaknya permintaan akan profesi data analyst.

Namun, tahukah kamu bagaimana cara menjadi seorang data analyst? Yuk, kita pelajari di artikel ini.

Memang, Kenapa Data Analyst Penting untuk Bisnis?

Menurut laman Medium, kenapa perusahaan harus mempekerjakan seorang data analyst? “karena membantu perusahaan untuk mengambil keputusan strategis, meminimalisir risiko, menemukan peluang baru, dan mengoptimalkan pengalaman pelanggan”.

Sementara itu, menurut laman Echo Global yang di publish melalui LinkedIn, “dengan adanya data analyst dapat memberikan rekomendasi untuk memaksimalkan efisiensi operasional, serta menciptakan pertumbuhan akan adanya peluang baru.”

Alhasil, adanya data analyst dapat memberikan usulan untuk melakukan ekspansi ke pasar baru, meluncurkan produk baru, atau bahkan menargetkan segmentasi pelanggan tertentu.

Dengan demikian, peran data analyst sangat penting dalam sebuah bisnis, karena mereka dapat memberikan wawasan untuk perkembangan bisnis, serta melihat apakah bisnis tersebut sudah berada dalam arah yang benar atau belum.

Jadi, Apa Tools yang Biasa Digunakan oleh Seorang Data Analyst?

Penggunaan tools sangat krusial bagi seorang data analyst, selain mempercepat proses pekerjaan, juga dapat memberikan hasil yang maksimal. 

Secara garis besar, seorang data analyst umumnya menggunakan tools sebagai berikut:

1. Microsoft Excel

Excel merupakan salah satu tool dasar data analytics yang cocok digunakan untuk pemula. Dengan beragam fitur yang dimiliki seperti manipulasi data hingga pembuatan grafik atau bagan dengan cepat dan mudah.

Namun, dengan excel apakah cukup untuk menganalisis data? Jawabannya tergantung, maksudnya adalah seberapa besar data yang kamu olah di suatu perusahaan. Jika kamu mengelola data yang cukup kompleks maka tidak disarankan untuk menggunakan Excel sebab, Microsoft Excel hanya dapat menampung sebanyak 1 juta baris.

2. Tableau

Tableau adalah tools yang dapat membuat dashboard dengan visualisasi data yang interaktif dan menarik tanpa memerlukan coding. Lebih dari itu, Tableau memudahkan kamu untuk menghubungkan berbagai sumber data, serta dapat menyajikan data dalam bentuk yang mudah dipahami oleh orang awam. 

Akan tetapi, tool ini memiliki kekurangan seperti custom formatting yang terbatas sehingga jika kamu menerapkan format yang sama ke semua tampilan, maka kamu perlu melakukannya secara manual.

3. Power BI

Power BI adalah tool visualisasi data dari Microsoft yang mirip dengan Tableau. Namun, Power BI memiliki kemampuan untuk memanipulasi dan menganalisis data lebih baik dari Tableau. Di samping itu, Power BI juga memiliki interface yang mudah digunakan dan dapat menyimpan data di beberapa file tertentu, seperti Excel.

4. SQL

Structured Query Language (SQL) adalah bahasa pemrograman (query) yang digunakan untuk mengelola dan memanipulasi basis data atau database. Jika dibandingkan dengan Excel, tool ini lebih cepat dan efisien untuk memudahkan pekerjaan kamu dan kamu dapat mengirimkan file yang berukuran besar dengan mudah ketimbang menggunakan Excel.

5. Python

Python adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang bersifat open source yang umumnya digunakan pada aplikasi web, pengembangan software, data science, dan machine learning. Memiliki banyak library yang cocok untuk kamu sebagai data analyst sehingga dapat mengatur kumpulan data numerik, tabular dan membuat visualisasi data.

Cara Menjadi Data Analyst?

Selain menguasai tools di atas, ada langkah-langkah lain untuk kamu bisa menjadi data analyst. 

1. Menempuh pendidikan formal

Meskipun tidak ada jurusan yang secara khusus mempelajari data analytics, tetapi kamu bisa mengambil jurusan seperti matematika, statistika, atau ilmu komputer yang mempelajari keterampilan statistic dan analitis.

2. Menguasai keterampilan technical

Selain pendidikan formal, kamu juga perlu menguasai atau memahami hard skills seperti pemrograman (R, Python), pengelolaan database (SQL), dan visualisasi data (Power BI, Tableau), ataupun jikalau kamu sebagai pemula bisa belajar untuk menguasai Excel terlebih dahulu.

Mungkin, kamu bisa melihat beberapa lowongan kerja di bawah ini yang memfokuskan pada bahasa pemrograman tertentu atau tools visualisasi sebagai persyaratan.

Beberapa Contoh Recruitment Data Analyst
Beberapa Contoh Recruitment Data Analyst dari Perusahaan RedDoorz dan Traveloka

3. Mengembangkan kemampuan soft skills

Tugas yang kamu emban bukan sekedar mengolah data, lalu menyajikannya. Lebih dari itu, kamu harus mempresentasikan hasil tersebut kepada tim atau pemangku kepentingan lainnya yang belum tentu memiliki banyak pengetahuan teknis. Dengan demikian kamu harus mempunyai kemampuan komunikasi yang baik.

Selain itu juga, kamu mesti kemampuan untuk problem solving, orang yang detail, dapat berpikir kritis, dan memiliki pengetahuan mengenai domain.

4. Mengambil Bootcamp atau kursus online

Kini kursus atau bootcamp yang menawarkan pembelajaran data analytics makin menjamur. Nah, kamu mengambil kesempatan ini untuk mengikuti kelas tersebut agar semakin mendekatkanmu dengan karir yang kamu impikan. 

Tak jarang dari platform bootcamp tersebut menawarkan benefit seperti terjun langsung dengan real project, internship, atau bahkan dicarikan pekerjaan.

Untuk mengikuti kursus atau bootcamp data analyst, kamu bisa memilih versi gratis atau berbayar. Penting untuk memilih bootcamp yang dapat menambah wawasanmu dan membawamu lebih dekat ke pekerjaan impian.

5. Belajar otodidak dari berbagai sumber

Banyak sumber daya gratis maupun berbayar secara online yang dapat jadi bahan pembelajaran. Seperti misalnya buku, blog, video tutorial youtube, dan forum diskusi.

Untuk blog, kamu bisa mengunjungi TechRepublic, KDnuggets, dan lain sebagainya. Sementara untuk channel Youtube ada Alex The Analyst, Leila Gharani, Adam Startup, dan masih banyak lagi.

6. Menyusun portofolio

Jika sebelumnya kamu sudah pernah terjun ke dalam project yang berhubungan dengan data analyst, maka mulailah untuk menyusunnya ke dalam portofolio lalu buatlah deskripsi singkat mengenai proyek tersebut.

Portofolio ini berguna untuk menampilkan kemampuan, pengalaman kerja, dan pencapaian kamu selama bekerja, sehingga memudahkan para recruiter untuk memberikan penilaian dalam proses perekrutan.

Dengan begitu, jika kamu ingin melamar pekerjaan sebagai data analyst, jangan lupa memberikan portofolio ya.

Lalu, bagaimana cara menyusun portofolio data analyst agar dilirik oleh HRD? Temukan jawabannya di sini, yuk:

7. Mengikuti magang

Kalau kamu ingin memiliki pengalaman kerja yang nyata untuk menjadi data analyst dan ingin menerapkan keterampilan yang kamu punya, kamu bisa mencari perusahaan yang membuka lowongan internship data analyst.

Selain, merasakan atmosfer bekerja di dunia profesional, secara tidak langsung kamu sedang membangun networking di lingkungan kerja.

8. Bergabung dalam komunitas online

Tergabung dalam komunitas online yang berisi orang-orang yang berprofesi sebagai data analytics dapat membantu kamu dalam bertukar informasi, menerima saran, dan mengetahui perkembangan tren terbaru dalam industri teknologi dan data.

Itulah beberapa cara untuk kamu menjadi seorang data analyst agar kamu semakin dekat dengan pekerjaan idaman. Teruslah belajar dan mengembangkan keterampilan, sebab dunia analisis data selalu berkembang dengan cepat.

Menjadi seorang data analyst pastinya kamu harus tahu berapa rata-rata gaji yang mereka dapat? Informasi tersebut bisa kamu temukan di artikel ini: Ketahui Kisaran Gaji dan Jenjang Karir Data Analyst.