Mencari pekerjaan dapat menjadi tantangan besar, terutama ketika akan menghadapi interview, bukan? Banyak orang yang gagal pada tahap ini karena kurangnya persiapan dan ketidakmampuan untuk menunjukkan potensi secara maksimal.
Namun, kamu tidak perlu khawatir dengan cara-cara sederhana ini dan jika diterapkan akan menambahkan kepercayaan diri dan kamu akan siap menghadapi wawancara, baca artikel ini sampai selesai, ya.
Persiapkan Dokumen yang Dibutuhkan
Permasalahan dokumen yang dibawa saat interview, apalagi secara offline masih sering ditanyakan, apakah perlu dibawa atau tidak karena ada beberapa perusahaan yang meminta dan tidak. Akan tetapi, tidak ada salahnya jika kamu melakukan wawancara secara langsung ke lokasi untuk mempersiapkan dokumen-dokumennya yang dibutuhkan seperti CV, portofolio, surat lamaran kerja, ijazah dan transkrip nilai, ktp dan kk, pas foto terbaru, sertifikat (jika ada dan dibutuhkan) skck (jika ada dan dibutuhkan), surat keterangan sehat (jika ada dan dibutuhkan), dan surat keterangan pernah bekerja (jika ada dan dibutuhkan) atau bisa membawa berkas yang pernah diminta oleh perusahaan ketika melamar kerja via online ya.
Tapi jika ingin lebih jelas, kamu bisa menanyakannya kepada hrd, apakah dokumen yang harus kamu bawa ketika wawancara kerja nanti. Bagaimana jika dilakukan secara online? Biasanya jika interview dilakukan secara online, recruiter tidak pernah lagi meminta berkas-berkas tersebut. Namun demikian, lebih baik buatlah folder khusus untuk berkas-berkas lamaran kerja kamu.
Kenapa kamu perlu mempersiapkan berkas tersebut walaupun belum tentu diminta? Karena jika dokumen tersebut dibutuhkan kamu sudah siap dan tidak perlu khawatir lagi.
Rencanakan Pakaian yang Digunakan
Penampilan adalah salah satu hal yang diperhatikan oleh pewawancara. Pilihlah pakaian yang rapi dan usahakan sesuai dengan budaya perusahaan yang kamu lamar seperti pakaian formal (bank, perusahaan swasta, asuransi, dll) atau smart casual (start-up). Pada bagian ini kamu bisa mencari terlebih dahulu tentang latar belakang perusahaan yang kamu lamar.
Wanita bisa menggunakan kemeja polos atau blouse formal yang dipadukan dengan blazer dengan bawahan celana atau rok bahan. Untuk pria dapat memakai kemeja polos dengan warna netral atau menggunakan setelan jas yang disertai dasi dengan bawahan celana panjang bahan. Hindari pakaian yang mencolok dan santai dan celana berbahan dasar denim ya.
Latihan Menjawab Pertanyaan Umum
Sebelum mulai berlatih, persiapkan pertanyaan umum yang sering muncul dalam wawancara beserta jawabannya, misalnya “Ceritakan tentang diri Anda” atau “Apa kelemahan yang kamu miliki” atau “Jelaskan Kenapa Kami Harus Merekrut Kamu”, dan sebagainya. Sebagai tambahan, jangan lupa untuk mencari tahu profil perusahaan yang kamu lamar, seperti visi, misi, dan bergerak dibidang apa perusahaan tersebut serta pelajari dengan jelas tentang posisi dan tanggung jawab terhadap pekerjaan yang kamu lamar. Hal ini menunjukkan bahwa kamu memiliki minat dan keseriusan terhadap pekerjaan tersebut.
Dalam wawancara, umumnya recruiter menanyakan pertanyaan-pertanyaan umum yang sering diajukan. Cari tahu lebih lengkapnya di sini, yuk: 10 Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan Dalam Interview Kerja
Setelah merangkum semuanya, mulailah untuk berlatih. Kamu bisa latihan di depan cermin atau secara langsung di hadapan teman ataupun saudara, kemudian mintalah feedback dari mereka. Latihan yang cukup akan membantu kamu merasa percaya diri dan mengurangi rasa gugup saat wawancara berlangsung.
Siapkan Pertanyaan Untuk Pewawancara
Menyiapkan beberapa pertanyaan untuk pewawancara itu bukan menjadi masalah namun menunjukkan bahwa kamu tertarik dan serius tentang posisi yang dilamar. Berikut contoh pertanyaan yang dapat kamu berikan kepada recruiter:
- Misalnya memberikan pertanyaan seputar alur kerja:
“Bagaimana proses pengambilan keputusan yang biasanya dilakukan dalam tim ini”
“Bagaimana alur kerja dalam tim ini dalam menangani proyek? Misalnya dari tahap perencanaan hingga eksekusi”
- Atau memberikan pertanyaan seputar pekerjaan yang dilamar:
“Project seperti apa yang akan saya kerjakan?”
“Adakah project yang ingin diselesaikan dalam waktu dekat?”
“Apakah ada kesempatan untuk mengikuti pelatihan”
- Bahkan kamu juga bisa menanyakan tentang tim terkait:
“Jelaskan struktur tim yang akan saya ajak bekerja sama”
“Adakah mentor atau supervisor yang akan membimbing saya di awal bekerja”
“Apa saja tantangan terbesar yang dihadapi tim ini dalam bekerja sama”
Datang Tepat Waktu
Datang tepat waktu adalah salah satu etika bahwa kamu menghargai waktu pewawancara dan serius dengan wawancara tersebut. Usahakan untuk tiba di lokasi setidaknya 1 jam – 30 menit sebelum waktu yang dijadwalkan. Hal ini bertujuan agar kamu bisa rileks dan mempersiapkan diri.
Namun, jangan sampai datang lebih awal juga ya. Sebab, akan membuat recruiter akan merasa diburu-buru dan merasa tertekan. Maka dari itu, sebaiknya kamu menunggu setidaknya 10 – 15 menit di depan ruangan wawancara kerja.
Selain, datang tepat waktu, kamu juga harus memiliki etika-etika ini agar memberikankan kesan yang baik dan positif di mata recruiter. Cari tahu di sini, yuk: 10 Etika Interview Kerja yang Harus Jobseeker Perhatikan.
Jaga Kontak Mata dan Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh yang baik akan memberikan penilaian yang positif dari recruiter. Adapun bagian dari bahasa tubuh antara lain kontak mata, ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan intonasi suara. Tataplah dengan penuh percaya diri namun tetap lembut ketika pewawancara berbicara atau pun ketika kamu sedang menjawab pertanyaannya. Bahkan, ketika kamu melakukan wawancara secara online.
Duduklah dengan tegap, mengangguk sesekali, dan hindari gerakan yang menunjukkan kegugupan seperti menggoyangkan kaki, memainkan sesuatu di tangan atau mengetuk-ngetuk meja. Berjabat tangan dan memberikan senyuman juga dapat memberikan kesan yang baik kepada pewawancara.
Jawab Pertanyaan dengan Jelas dan Percaya Diri
Dalam menjawab pertanyaan, usahakan untuk memberikan jawaban yang jelas dan langsung pada poinnya dengan percaya diri. Jangan memberikan jawaban bertele-tele atau memberikan jawaban yang terlalu panjang.
Ambillah jeda sejenak sebelum menjawab pertanyaannya, lalu mulailah berbica dengan tenang dan perlahan, serta cobalah untuk menjawab pertanyaan secara terstruktur satu per satu. Jika kamu merasa belum mengerti, jangan takut untuk meminta penjelasan lagi kepada pewawancara.
Misalnya, recruiter bertanya “Apa kekurangan Anda”, maka berikanlah informasi seperti kelemahan kamu apa, upaya yang kamu lakukan bagaimana, dan hasilnya seperti apa. Selain menjawab pertanyaan dengan jelas, penting untuk berbicara jujur dan tidak melebih-lebihkan
Berbicara dengan jelas menunjukkan kamu adalah orang yang percaya diri sehingga dapat memberikan kesempatan berhasil maju satu langkah untuk mendapatkan pekerjaan yang diimpikan.
Tunjukkan Antusiasme dan Rasa Semangat
Dalam hal wawancara, recruiter tidak hanya menilai kamu dari sisi teknis saja, tetapi juga dari semangat dan antusias terhadap pekerjaan yang dilamar. Saat menjawab, tunjukkan motivasi dan minat kamu tentang bagaimana kamu dapat berkontribusi pada perusahaan dan mengapa kamu tertarik dengan posisi tersebut.
Untuk menguatkan antusiasme kamu gunakanlah contoh konkret dari pengalaman sebelumnya, seperti tugas yang pernah kamu kerjakan, dilanjutkan dengan cara kamu menyelesaikannya, dan hasilnya seperti apa.
Menonjolkan Diri dari Kandidat Lain
Coba pikirkan apa yang membuat kamu berbeda dari kandidat lain. Entah itu pengalaman unik dalam memegang proyek besar, cerita kisah kesuksesan, keterampilan khusus, prestasi tertentu, sertifikat, pelatihan yang pernah dilakukan, serta jelaskan kenapa kamu cocok dengan pekerjaan tersebut. Hal ini sebagai sarana untuk memberikan gambaran tentang potensi, motivasi, semangat, dan nilai yang bisa kamu bawa ke dalam perusahaan.
Ucapkan Terima Kasih
Walaupun terkesan sepele, mengucapkan “Terima Kasih” setelah wawancara adalah etika yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa kamu memberikan apresiasi dan menghargai waktu yang telah diberikan oleh pewawancara, tidak lupa untuk memberikan senyuman ya. Kamu bisa mengucapkan terima kasih secara langsung setelah wawancara selesai atau melalui email beberapa jam setelahnya.
Selain itu, ucapan “Terima Kasih” juga dapat membuka kesempatan kamu untuk berkomunikasi lebih lanjut. Misalnya “Terima Kasih atas waktu dan kesempatan Ibu/Bapak untuk wawancara hari ini, saya dengan senang hati akan memberikan informasi lebih lanjut atau tambahan jika diperlukan”.
Itulah beberapa tips untuk membantu Anda lolos dalam interview kerja dengan persiapan yang matang dan strategi yang tepat, peluang kamu untuk diterima kerja akan meningkat.
Selain mempersiapkan dokumen, membuat jawaban dan berlatih, mempersiapkan pakaian, ada hal yang tak kalah penting, lho. Ya, bahasa tubuh. Body Language yang baik dapat memberikan kesan yang positif kepada recruiter. Lalu, bagaimana sikap tubuh yang perlu diperhatikan saat wawancara? Simak artikel ini, yuk: Jangan Remehkan! Inilah 7 Bahasa Tubuh yang Wajib Diperhatikan Saat Wawancara