Sebagai seorang yang berprofesi sebagai full stack developer, kamu akan bertugas untuk mengelola baik front end (bagian depan) maupun back end (bagian belakang) dari sebuah aplikasi atau website.
Jadi, tugas yang akan kamu emban juga cukup kompleks. Yuk, simak artikel berikut untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tugas – tugas dan keterampilan apa yang harus ada dalam diri seorang full stack developer.
Apa itu Full Stack Developer
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa full stack developer merupakan profesi yang menangani tugas front end dan back end.
Perlu diketahui bahwa, pengembang front end adalah profesi yang bertanggung jawab untuk membuat tampilan website menjadi ciamik dengan proses navigasi yang mudah.
Sedangkan, pengembang back end akan bekerja dibalik layar aplikasi atau website dengan fokus utama pada logika dan database.
Sehingga, kamu yang ingin terjun ke profesi ini akan dituntut untuk memiliki keahlian dari kedua bidang tersebut.
Untuk kamu ketahui bahwa, berdasarkan dari laman Skill Crush yang mengatakan bahwa profesi Full Stack Developer menjadi profesi yang paling diminati. Dengan jumlah lapangan kerja yang diperkirakan akan tumbuh dalam 10 tahun ke depan.
Menurut The U.S. Bureau of Labor Statistics, di AS sendiri, proyeksi pertumbuhan diperkirakan sebesar 22% untuk periode 2020 – 2030.
Dalam artian bahwa profesi ini menjadi profesi yang menjanjikan di masa depan.
Tugas Full Stack Developer
Dalam perjalanan menjadi seorang full stack developer, terdapat keragaman tugas yang harus dihadapi setiap harinya.
Mulai dari pengelolaan basis data hingga merancang antarmuka pengguna, sehingga kamu tidak hanya berperan sebagai orang dibelakang layar, tetapi juga sebagai orang yang berperan di depan layar.
Secara umum, berikut beberapa tugas yang dilakukan oleh full stack developer, diantaranya:
- Membuat struktur dan tampilan halaman web dengan HTML, CSS, Javascript, atau Framework
- Mengembangkan aplikasi berbasis server-side
- Membuat dan mengelola RESTful APIs atau GraphQL untuk jalur komunikasi front end dan back end
- Mengelola dan mengembangkan database
- Mengkonfigurasikan dan mengelola server dengan menggunakan layanan seperti AWS, Azure, atau Google Cloud.
- Melakukan pengujian dan debugging untuk memastikan setiap fungsi berjalan dengan lancar
- Menggunakan Git untuk bekerja dengan tim
- Mengimplementasikan sistem otentikasi dan otorisasi untuk keamanan aplikasi.
Tanggung jawabnya tidak berhenti di situ, kamu juga harus selalu mengikuti perkembangan tren bahasa pemrograman terbaru, dan terus melatih diri.
Skill Full Stack Developer
Sebagai seseorang yang mendalami bidang ini, kamu diharuskan untuk mengemban pekerjaan yang lebih banyak karena menyelesaikan dua peran sekaligus.
Oleh karena itu, kamu wajib memiliki persiapan untuk dapat bekerja di posisi ini.
1. Memiliki keahlian front-end
Pada bagian front-end, kamu akan fokus untuk membuat tampilan dan antarmuka sebuah website atau aplikasi yang interaktif dan responsif.
Maka dari itu, kamu perlu memiliki pemahaman dalam HTML, CSS, dan Javascript.
Atau menguasai framework atau library seperti React, Angular, Bootstrap, atau Vue.js yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi dalam pengembangan front-end.
Jika kamu ingin mengetahui apa saja tugas – tugas detail seorang front end developer, baca artikel ini, yuk: Ketahui Apa Itu Front End Developer Beserta Tugas – tugasnya.
2. Menguasai skill back-end
Pada dasarnya, Back end merujuk pada proses yang tidak terlihat ketika mengakses sebuah website.
Proses pengembangan back-end pun dimulai saat tampilan front-end sudah selesai di slicing.
Adapun, bahasa pemrograman yang digunakan dalam mengembangkan back-end yaitu Java, Phyton, PHP, atau bahasa pemrograman lain sesuai dengan kebutuhan proyek. Yuk, Lihat lebih lanjut bahasa pemrograman yang bisa dipelajari oleh back end developer di sini: Backend Developer: Pengertian, Skill, Tugas, dan Bahasa Pemrograman.
3. Memiliki kemampuan UI/UX
Selain menguasai hal teknis, seorang full stack developer juga setidaknya memahami prinsip – prinsip dasar UI/UX Design.
Hal ini bertujuan agar mereka paham bahwa website atau aplikasi yang mereka bangun tidak hanya menarik secara tampilan tetapi juga mudah digunakan.
Adapun tools yang bisa digunakan, antara lain Adobe XD, Fluid UI, Moqups (tools UX Design) atau Adobe Photoshop, Sketch, dan Figma (tool UI Design).
Selain itu, kamu juga harus mengetahui aspek – aspek apa yang perlu diperhatikan dalam mendesain tampilan website atau aplikasi agar pesan atau tujuan dari website tersebut dapat tersampaikan dengan baik ke pengguna . Cari tahu lebih lanjut di sini, yuk: Mengenal UI Design dan Aspek Penting di Dalamnya.
4. Kemampuan dalam pengelolaan database
Database menjadi salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari full stack developer.
Seorang full stack harus mampu merancang dan mengelola database, baik itu SQL seperti MySQL, PostgreSQL, maupun NoSQL seperti MongoDB.
5. Kemampuan berkomunikasi dengan baik
Sebagai seorang developer yang akan menjelaskan hal – hal yang berbau teknis kepada tim lain atau stakeholder yang mungkin tidak memiliki latar belakang teknis.
Sehingga, kamu harus mampu untuk menjelaskan dengan bahasa yang mudah dicerna oleh mereka.
Atau kamu harus bisa mengutarakan ide – ide yang bahasa yang baik dengan tim kamu sendiri.
Selain itu, kamu harus mampu mendengarkan dan menerima masukan agar memastikan bahwa kebutuhan klien terpenuhi.
6. Dapat bekerja sama dengan tim
Meskipun memiliki kemampuan teknis yang mumpuni, keberhasilan pengembangan suatu proyek seringkali bergantung pada kolaborasi dalam tim.
Tak jarang full stack developer sering berkolaborasi dengan desainer, front end developer, project manager, bahkan back end developer itu sendiri.
Memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan dinamika tim, berbagi pengetahuan, dan bekerja sama dalam satu tujuan yaitu kesuksesan proyek.
7. Update teknologi baru
Penting bagi seorang full stack developer untuk tetap up-to-date dengan perkembangan teknologi terkini.
Kamu perlu berinvestasi waktu untuk mempelajari teknologi baru, framework, dan tools lain yang dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas pekerjaan.
Banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk mengupgrade ilmu, seperti mengikuti seminar, membaca artikel, atau mengikuti kursus online.
Cara Menjadi Full Stack Developer
Ada beberapa langkah yang perlu dipersiapkan jika kamu ingin menjadi full stack developer, antara lain:
1. Melalui jalur pendidikan formal
Umumnya, full stack developer dating dari studi di bidang ilmu komputer, teknik informatika, sistem informasi, dan sistem komputer.
Pasalnya, kurang lebih 72% dari para Full Stack Developer merupakan seseorang yang bergelar sarjana. Meskipun hal ini tidak menjadi kewajiban.
2. Terus berlatih untuk meningkatkan skill coding
Selain, menempuh pendidikan formal, kamu juga perlu untuk terus berlatih coding secara mandiri.
Seperti misalnya, menonton video tutorial lalu mengikutinya, mengerjakan proyek – proyek kecil, atau berkontribusi pada proyek open source.
Platform seperti GitHub dan HackerRank dapat menjadi sumber yang berguna untuk latihan.
3. Tergabung dalam komunitas
Bergabung dalam komunitas adalah cara yang baik untuk kamu tetap up to date dengan dunia teknologi.
Tidak hanya itu, kamu juga bisa menanyakan pertanyaan ketika kamu mendapatkan issue dalam website.
Seperti halnya, masuk ke dalam grup Telegram, grup WhatsApp, atau grup LinkedIn.
Nah, sekarang kamu sudah tahu tugas yang dijalani full stack developer dan bagaimana cara menjadi seorang full stack developer.
Di sisi lain, dalam melamar kerja sebagai full stack developer kamu juga harus tau berapa rata – rata gaji yang didapatkan untuk nantinya menjadi patokan . Simak artikel ini, yuk: