Dalam melakukan wawancara, hal yang tidak luput dari perhatian adalah menerapkan etika yang baik dan benar. Seperti misalnya, cara kamu bersikap, berbicara, berpakaian, dan memberikan respon kepada orang lain khususnya pada saat interview akan menunjukan siapa dirimu.
Meskipun saat ini juga banyak wawancara yang dilakukan secara online, tapi tidak menutup kemungkinan kamu tidak menerapkan sikap-sikap yang baik dan profesional.
Nah, di artikel ini kita akan membahas cara menerapkan etika yang baik khususnya ketika melakukan wawancara kerja supaya memberikan kamu peluang bekerja di perusahaan impian.
Seberapa Penting Etika Dalam Wawancara Kerja
Dalam hal apapun termasuk dalam interview kerja, memiliki dan menunjukkan etika yang sopan itu suatu keharusan agar kamu dapat memberikan kesan baik dan positif di mata calon pemberi kerja.
Selain itu juga, dapat menunjukan bahwa kamu adalah orang yang profesional dan berdedikasi tinggi untuk menjadi anggota baru di perusahaan yang kamu lamar.
Pada prinsipnya, perusahaan tidak hanya mencari mereka yang dapat melakukan tugasnya, namun mereka yang cocok dengan organisasi dan juga dapat mencerminkan sikap dan nilai-nilai yang baik terhadap perusahaan.
Nah, walaupun kamu memiliki skill yang sangat mumpuni dan sesuai dengan kebutuhan mereka tetapi etika kamu kurang bagus maka kemungkinan kecil kamu diterima oleh perusahaan tersebut.
Jadi, jangan lupa untuk selalu beretika dengan baik ya.
Etika Wawancara Kerja Yang Perlu Diperhatikan
Beretika yang baik tidak hanya diterapkan ketika wawancara saja loh, sebelum dan setelahnya juga harus dilakukan ya. Nah, untuk lebih jelasnya kita bahas di bawah:
Pre-Interview
1. Kenakan pakaian yang rapi
Sebelum melaksanakan interview, persiapkan pakaian yang akan kamu gunakan sesuai dengan budaya dan posisi yang kamu lamar.
Busana yang kamu gunakan sebaiknya disetrika terlebih dahulu agar terlihat rapi.
Di samping itu, kamu juga bisa menambahkan parfum agar memberi kesan wangi dan menghilangkan bau yang dapat mengganggu orang lain.
2. Selalu ramah
Ketika kamu sudah sampai di lokasi wawancara, bersikap baiklah kepada setiap orang yang kamu temui, sebab sejatinya kita tidak tahu kepada siapakah nanti pewawancara meminta pendapatnya terhadap perilaku kita.
Walaupun sebenarnya kamu orang yang jutek. Jangan sesekali kamu memperlihatkan sikap tersebut ya. Agar ketika wawancara berlangsung kamu bisa memberikan penilaian yang baik oleh interviewer.
3. Jangan Terlambat
Datanglah 15 menit sebelum wawancara dimulai. Sebab, jika terlambat menandakan kamu adalah orang yang tidak profesional, memiliki time management yang buruk, dan tidak sopan.
Dengan pergi lebih awal juga dapat meminimalisir waktu terlambat jika kamu sulit untuk menemukan lokasi yang tepat.
Namun, alangkah lebih baiknya untuk mencari terlebih dahulu lokasi perusahaannya sebelum wawancara.
Lebih lanjut, kamu juga bisa mengambil waktu untuk bersantai menghilangkan rasa nervous, lebih siap untuk menghadapi sesuatu yang akan terjadi, bisa kembali membaca catatan, dan pastinya akan memberikan nilai yang baik dari pewawancara.
4. Bersikap baik di Sosial Media
Media sosial telah menjadi bagian dalam kehidupan kita, sebagai platform yang bagus untuk mengaktualisasi dan mengekspresikan diri, serta dapat sebagai penyalur hobi dan juga sebagai media komunikasi.
Namun, tahukah kamu aktivitas sosmed juga dapat menimbulkan aktivitas yang signifikan terhadap prospek pekerjaan.
“Social media posts can reveal a more honest view of an applicant than what they might share during an interview.” – Marlene Allen Murray, Business Litigation Attorney at Fennemore Craig.
Di era sekarang, beberapa perusahaan akan merekrut kandidat dengan terlebih dahulu melihat latar belakang, postingan, dan apa yang dilakukan dari sosial media pelamarnya.
Pada tahun 2023:
- 67% pengusaha menggunakan sosmed untuk memeriksa calon pekerjanya
- 94% perekrut juga memanfaatkan media sosial untuk mencari dan menganalisis kandidat
- 71% manajer perekrutan setuju jika profil sosmed kandidat adalah cara yang efektif untuk menyaring pelamar kerja.
“It’s 2023, and what is posted on Tiktok, Instagram, Twitter – and even Facebook for the nostalgic-is an accessible, non-invasive way of gaining insight on your candidate. You’re not stalking or “creeping”. You’re accessing information that anyone can see” – Jeff Williams, VP of enterprise and HR solutions at Paychex.
Jika kamu memiliki history yang kurang baik misalnya sering melakukan hate speech, mengadu dompa kelompok tertentu, maka kecil kemungkinan untuk direkrut. Jadi, berhati-hatilah dan bijaklah dalam bersosial media.
Saat Interview
1. Menonaktifkan Handphone-mu
Dasar etika ketika wawancara lainnya yang perlu diperhatikan, tetapi banyak kandidat yang mengabaikannya adalah mematikan hp.
Saat akan memasuki sesi wawancara, pastikan semua perangkat elektronik dalam keadaan nonaktif atau silent.
Bila perlu jangan menaruh hp mu ke dalam saku celana dan lebih baik untuk diletakkan di dalam tas yang dibawa.
Apabila kamu lupa untuk mematikannya dan ponselmu berbunyi maka kamu dianggap kurang memiliki rasa hormat terhadap pewawancara dan tidak profesional.
2. Tersenyum
Walaupun terasa menegangkan, jangan pernah memperlihatkan rasa nervous dan tegang.
Berusahalah untuk selalu tersenyum agar menunjukkan kualitas dan sikap profesional.
Selain itu, tersenyumlah secara alami, dengan begitu kamu akan terlihat percaya diri, ramah, dan mudah bergaul dengan sesama karyawan.
Jika tidak bisa, maka paksakanlah sehingga membuat interviewer terkesan.
3. Menjaga body language
Salah satu kegagalan dalam interview adalah bahasa tubuh yang buruk.
Tunjukkanlah bahasa tubuh yang baik karena mereka hanya bertemu kamu satu atau dua kali sebelum merekrut kamu dan selama itu juga mereka menilai setiap tindakan dari gestur tubuhmu.
Maka dari itu perhatikanlah tips ketika berhadapan dengan pewawancara:
- Duduklah dengan tegak
- Jagalah kontak mata
- Jangan membungkuk
- Jangan terlalu condong ke depan atau ke arah pewawancara
- Tidak boleh menunjuk
- Tidak menyilangkan tangan dan kaki
- Tidak memainkan rambut
Buatlah tubuhmu serileks mungkin karena itu akan menunjukkan bagaimana perasaan kamu ketika di wawancara.
2. Menjawab pertanyaan dengan baik
Sudah menjadi suatu kepastian ketika interview kerja, kita semua termasuk saya mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan umum yang akan ditanyakan beserta pertanyaan apa saja yang akan kamu tanyakan.
Hal ini akan menunjukkan bahwa kamu bersungguh-sungguh, bersemangat, dan berkomitmen terhadap pekerjaan yang kamu lamar, serta kamu menghargai pewawancara yang sudah meluangkan waktunya.
3. Jangan over-sharing
Berikanlah jawaban dan pertanyaan dengan sikap terbuka dan ramah seputar hal yang relevan dengan pekerjaan dan perusahaan yang dilamar saja.
Ketahuilah, rekruter hanya akan menilai seberapa cocok kamu dengan tim serta budaya perusahaan dan juga menginginkan pekerja yang profesional, dan tidak penuh drama.
Jadi, jangan pernah mengeluh tentang pekerjaan sebelumnya, bagaimana kantor, dan kolegamu. Tambahan lagi, jauhi topik pembahasan mengenai masalah hubungan keluarga ya.
Sebaliknya, kamu juga tidak boleh diberikan pertanyaan yang dianggap diskriminatif, seperti agama, ras, dan budaya dan kamu juga berhak untuk tidak menanggapinya atau mengalihkan pertanyaan lain.
Setelah Interview
1. Jangan lupa untuk mengucapkan “Terima Kasih”
Terakhir, etika yang tidak boleh dilupakan di akhir sesi interview kerja adalah memberikan ucapan terima kasih.
Lakukanlah hal ini yang disertai dengan senyuman agar memberikan kesan yang baik dan menunjukkan apresiasimu kepada pewawancara atas kesempatan dan waktunya.
Itulah etika yang sebaiknya kamu terapkan ketika proses wawancara. Akan tetapi, lebih bagus lagi jika etika tersebut dibarengi dengan persiapkan diri untuk menjawab pertanyaan - pertanyaan yang umum diajukan oleh recruiter agar memperbesar peluang kamu untuk diterima di perusahaan impianmu. Yuk, baca artikel ini: 10 Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan dalam Interview Kerja.